Featured Post

Manfaat Mikroorganisme Dalam Industri Pertambangan, Bioteknologi Modern dan Rekayasa Genetika

Manfaat Mikroorganisme Dalam Industri Pertambangan, Bioteknologi Modern dan Rekayasa Genetika
Manfaat Mikroorganisme Dalam Industri Pertambangan, Bioteknologi Modern dan Rekayasa Genetika
Industri dan Pertambangan

Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang industri antara lain pengembangan polimer teruraikan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan akibat plastik yang sulit diuraikan. 

Misalnya penggunaan bakteri Alcaligenes eutrophus sebagai penghasil poli-3-hidroksi alkanoat (PHA) dan poll-b-hidroksi butirat (PHB) yang merupakan bahan baku pembuatan plastik yang mudah diuraikan.
 
Dalam bidang pertambangan, bakteri Ferrop acidarmanus mampu mengoksidasi besi. Ba bermanfaat dalam pertambangan biji besi, namun juga memimbulkan dampak negatif berupa pencemaran limbah asam beracun AMD (Acid Mine Drainage)

Bioteknologi Modern dan Rekayasa Genetika
Bioteknologi modern dan rekayasa genetik dalam bidang kesehatan banyak diarahkan untuk terapi gen. Terapi gen dilakukan dengan cara menyisipkan gen yang hilang atau mengganti gen yang rusak pada sel manusia menggunakan virus non patogen. Virus non patogen ini berfungsi untuk membawa gen yang akan disisipkan ke dalam kromosom sel inang.

Sejak tahun 1990, terapi gen telah digunakan untuk pengobatan pasien defisiensi ADA (adenosin deaminase) yang menyebabkan penyakit kombinasi defisiensi imun yang parah (severe combined immunodeficiency disease, SCID). Terapi gen juga digunakan pada pasien dengan defisiensi reseptor LDL (low density lipoprotein) yang menyebabkan LDL tidak dapat memasuki sel sehingga kadar LDL dalam darah tinggi. 

Hal tersebut menyebabkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner (PIK). Di masa depan beberapa penyakit juga dapat disembuhkan dengan terapi gen. misalnya penyakit hemofilia, diabetes, sickle-cell anemia, dan lain-lain.

Rekayasa genetik dalam bidang farmasi antara lain dilakukan dengan pembuatan edible vaccine, yaitu vaksin yang dapat dimakan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan rekayasa mikroorganisme dan tanaman tertentu sehingga dihasilkan tanaman yang sekaligus mengandung vaksin yang dapat dikonsumsi dengan cara dimakan.