Featured Post

Manfaat Mikroorganisme Dalam Penanganan Limbah dan Bioremediasi

Manfaat Mikroorganisme Dalam Penanganan Limbah dan Bioremediasi
Manfaat Mikroorganisme Dalam Penanganan Limbah dan Bioremediasi


Penanganan limbah

Penanganan limbah merupakan proses yang mengombinasikan proses kimia dan fisik yang melibatkan mikroorganisme. Secara fisik, bahan padat seperti kayu, kertas, gelas, dan plastik dipisahkan dari sampah organik. Secara kimia, bakteri akan mengubah sampah organik menjadi karbon dioksida, nitrat, fosfat, sulfat, amonia, hidrogen sulfida, dan metana.

Proses pengomposan dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme termofilik untuk mendegradasi sampah-sampah organik menjadi pupuk alam (humus). 

Limbah pertanian seperti insektisida dan herbisida sulit didegradasi oleh mikroorganisme sehingga terakumulasi di lingkungan dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Banyak penelitian diarahkan untuk mencari, mengisolasi, dan mengembangkan mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk mendegradasi limbah yang selama ini dikenal sulit untuk didegradasi.

Bioremediasi

Bioremediasi merupakan proses perombakan polutan menjadi substansi yang tidak berbahaya dengan menggunakan mikroorganisme.

Beberapa bakteri dapat mengubah polutan menjadi sumber energi bagi mikroorganisme, atau menghasilkan enzim tertentu yang dapat merombak toksin menjadi subtanai yang tidak berbahaya.

Minyak yang tumpah dari kapal tanker dan mencemari laut menyebabkan polusi kimia. Proses bioremediasi pada pencemaran minyak bumi di laut dilakukan dengan mengaplikasikan mikroorganisme tertetu yang secara selektif mampu tumbuh pada polutan minyak bumi atau menggunakan mikroorganisme yang dimodifikasi secara genetik sehingga dapat memetabolisasi polutan tersebut. Penggunaan mikroorganisme spesifik ini dikenal dengan istilah bioaugmentasi.

Beberapa bakteri dan fungi diketahui dapat digunakan untuk mendegradasi minyak bumi. Beberapa contoh bakteri yang digunakan dalam biodegradasi minyak bumi adalah bakteri dari genus Achromobacter, Acinetobacter, Actinomyces, Aeromonas, Brevibacterium, Flavobacterium, Moraxella, Klebsiella, Xanthomonas, dan Pseudomonas. 

Beberapa contoh fungi yang digunakan dalam biodegradasi minyak bumi adalah fungi genus Debaryomyces, Fusarium, Hansenula, Rhodosporidium,Rhodotorula Torulopsis, Trichoderma dan Trichosporon