Featured Post

Amina Dapat Berstruktur Primer, Sekunder, atau Tersier

Belajar Kimia-Amina dapat berstruktur primer, sekunder, atau tersier

Amina adalah turunan organik dari amonia. Amina dapat disebut primer, sekunder, atau tersier, bergantung pada jumlah gugus R yang melekat pada nitrogen:

https://www.kimia100.com/?m=1


Istilah primer, sekunder, atau tersier disingkat 1°, 2°, 3°. Di sini, primer, sekunder, dan tersier mempunyai arti yang sangat berbeda dengan pada alkohol. Ingat bahwa pada alkohol istilah ini merujuk pada jumlah gugus karbon yang melekat pada karbon pengemban fungsi hidroksil; sedangkan pada amina merujuk pada jumlah gugus karbon yang melekat pada nitrogen amina. Gugus karbon yang melekat pada nitrogen mungkin alifatik, aromatik, atau kedua-duanya.

Menamai amina alifatik 
Amina alifatik dinamai dengan pertama-tama menamai semua gugus alkil yang melekat pada nitrogen amina berdasar abjad. Nama gugus alkil diakhiri dengan kata -amina; nama lengkap ditulis sebagai satu kata. Digunakan awalan di dan tri- untuk menyatakan jumlah gugus yang sama. Berikut adalah beberapa contoh amina alifatik:

https://www.kimia100.com/?m=1


Menamai amina aromatik 
Amina aromatik induk dinamakan anilina. Anilina yang tersubstitusi oleh gugus lain pada nitrogen amina dinamai sebagai turunan dari senyawa induk. Awalan N-menyatakan bahwa substituen berada pada nitrogen amina, bukan pada cincin aromatik. Contoh:

https://www.kimia100.com/?m=1


Ada beberapa kekecualian dalam sistem penamaan anilina. Misalnya, kadang-kadang cincin benzena dinamai sebagai substituen fenil yang melekat pada nitrogen amina.

Contohnya adalah difenilamina dan trifenilamina:

https://www.kimia100.com/?m=1


Anilina dengan satu gugus metil pada cincin benzena kadangkala disebut toluidina.

Kedudukan nisbi dari gugus amino dan metil pada cincin anilina dinyatakan dengan awalan orto (o), meta (m), dan para (p), misalnya:

https://www.kimia100.com/?m=1