Friday, May 29, 2020

Mengenal Cara Kerja Sabun dan Detergen Secara Kimia

0 comments
Belajar Kimia-kali ini kita akab melihat secara kimia bagaimana cara kerja sabun dan detergen itu mampu membersihkan kotoran. Jadi intinya kotoran pada tubuh or baju kita g cukup hanya dengan air saja untuk membersihkannya, apalagi kalau di dalamnya ada minyak dan lemak jenis lainnya maka perlu sabun or detergem buat bantu membersihkan. Nah buat kamu yang penasaran bagaimana mekanismenya secara kimia, lets cekidot.

Sabun
Sabun adalah garam logam alkali (Li, Na, atau K) dari asam lemak berantai panjang.

Karena kebanyakan kotoran yang menempel pada permukaan berbentuk lapisan minyak tipis, sulit membuangnya kecuali bila lapisan minyak tersebut diemulsikan dulu dengan air.

Natrium stearat ialah sabun yang khas. Seperti semua sabun, molekul natrium stearat mempunyai dua bagian berbeda, kepala ion (ion karboksilat) dan ekor hidrokarbon panjang yang nonpolar Kepala yang bermuatan bersifat hidrofil (suka air', dan ekor yang non polar bersifat hidrofob ('benci air):

https://www.kimia100.com/?m=1

Karena ekornya hidrofob, sabun membentuk dispersi koloid, tidak melarut. Gambar berikut menunjukkan molekul sabun yang terdispersi menyusun beberapa kelompok bundar yang disebut misel. Di dalam misel, ekor hidrofob dari molekul sabun bersatu membentuk lingkungan seperti minyak yang non polar dan terlindung dari air. Gugus karboksilat yang bermuatan membentuk kulit misel bermuatan tinggi dan terlarut (tersolvasi), Misel tetap terdispersi di dalam air karena muatannya sejenis, sehingga saling tolak, Jika air sabun bersentuhan dengan permukaan minyak, ekor dari molekul sabun menusuk ke lapisan minyak, kemudian misel mengangkut setitik minyak ke dalam pusatnya. Biasanya dikatakan bahwa minyak larut dalam air sabun, namun yang dimaksud bukanlah larutan sejati. Sabun bertindak sebagai senyawa pengemulsi.

https://www.kimia100.com/?m=1
https://www.kimia100.com/?m=1


Sabun tak berguna dalam air asam. Dalam air asam, ion karboksilat dari molekul sabun mengambil proton dan membentuk asam lemah yang tak mengion.

https://www.kimia100.com/?m=1


Asam lemak mengendap sebagai kerak buih karena tak dapat membentuk misel. Sabun juga tidak berguna dalam air sadah, yakni air yang mengandung ion kalsium, magnesium atau besi. Ion karboksilat membentuk garam tak larut dengan ion di dalam air, contoh reaksinya dengan sabun stearat ialah:

https://www.kimia100.com/?m=1

Endapan ini membentuk kerak buih yang tak nampak yang melekat erat pada pakaian dan menjadikan cucian berubah kusam. 

Detergen
Detergen adalah senyawa pembersih bersifat seperti sabun dan tak dapat membentuk kerak buih. Molekul detergen sama saja dengan molekul sabun, yaitu berkepala ion dan berekor nonpolar. Detergen juga mengemulsi minyak dan lemak yang bekerja seperti molekul sabun, tetapi karena tidak membuat endapan dengan ion yang ada dalam air sadah, maka pakaian yang dicuci tidak berlapiskan kerak buih. Salah satu detergen yang pertama dibuat ialah garam natrium dari lauril hidrogen sulfat:

https://www.kimia100.com/?m=1

Bangun molekul ini mirip dengan molekul sabun, yaitu berkepala ion dan berekor nonpolar. Dan seperti juga sabun, senyawa ini biodegradable, yaitu dapat dirombak oleh bakteri di alam menjadi produk tak berbahaya dan tak menjadi pencemar. Jika diinginkan agar buih sesedikit mungkin, dapat digunakan detergen yang nonionik. Molekul detergen non ionik mempunyai ekor hidrokarbon yang nonpolar dan kepala yang polar tetapi tidak bermuatan. Banyak alat pembersih otomatik menggunakan detergen non ionik. Salah satu detergen jenis ini adalah ester dari palmitat, pentaeritritil palmitat:

https://www.kimia100.com/?m=1

No comments:

Post a Comment