Featured Post

Perkembangan Teori Ikatan Kimia


Perkembangan Teori Ikatan Kimia
Perpindahan elektron ini menghasilkan ion klorida menjadi stabil karena memiliki oktet seperti argon dan ion natrium juga stabil seperti neon.

Apakah yang mengikat atom menjadi zat dalam molekul? Hal ini merupakan salah satu pertanyaan penting yang dihadapi kimiawan dulu. Konsep ikatan sangat penting dalam pengertian struktur dan reaksi senyawa kimia.


Teori awal ikatan
Pada awal abad 19 Berzelius menyarankan suatu teori ikatan yang disebut dualisme, Konsepsinya diturunkan dari pengamatan berdasarkan uji kaji bahwa sejumlah atom tertentu (sebetulnya ion) berpindah dalam medan listrik. Berzelius mengusulkan bahwa atom-atom terikat menjadi satu oleh tarikan listrik antara dua spesies yang mempunyai muatan ber lawanan.

Teori dualisme rupa-rupanya dapat diterapkan kepada banyak garam biner yang pada waktu itu telah dikenal, akan tetapi tidak dapat diperluas sampai ke sejumlah bahan tak mengion yang didapat dari tumbuhan dan hewan. Misteri senyawa organik lagi-lagi terlalu sulit untuk dimengerti para kimiawan.

Pada pertengahan abad 19, gagasan bahwa sebuah atom mempunyai daya gabung tertentu (Valensi) telah diterima dengan baik. Atom dianggap mempunyai tampilan keterkaikan antar atom dengan atom yang lainnya. Sebuah atom tertentu selalu mempunyai jumlah (valensi) yang  sama untuk mengadakan ikatan dengan atom lain. Namun sifat ikatan ini masih sukar untuk dipahami.

Pada akhir abad 19, Werner memunculkan bilangan koordinasi yang berubah ubah-ubah bagi beberapa atom untuk menerangkan sifat molekul anorganik kompleks. la berpendapat bahwa ikatan dalam senyawa organik hanya perluasan dari konsepsi ini dan bukan suatu gejala lain. Dalam peristilahan Werner, valensi menunjukan jumlah ikatan yang dapat dibentuk oleh suatu atom. Bilangan koordinasi mengacu pada jumlah gugus atom tertentu. Berhubung banyak senyawa mempunyai ikatan ganda antara atom, valensi dan bilangan koordinasi tidaklah perlu sama.

Penemuan elektron oleh Thomson pada tahun 1897 memberikan dasar kepada teori elektron untuk ikatan. Pada tabun 1916 Kossel dan juga Lewis dalam bentuk yang lebih umum berpendapat bahwa antaraksi antara elektron kulit luar (valensi) dari atom lah yang bertanggung jawab atas pengikatan atom menjadi satu. Kossel mengusukkan bahwa sebuah elektron (atau beberapa elektron) dapat dipindahkan dari satu atom ke atom lainnya untuk mendapatkan dua ion dengan muatan berlawanan. Tarik menarik antara lon menyebabkan adanya ikatan. (Ingat teori dualisme).

Garam anorganik natrium klorida merupakan contoh ikatan ion seperti itu, Sebuah atom natrium memindahkan elektron kulit luamya ke atom klor untuk menghasilkan sebuah ion natrium positif dan ion klor negatif. Perpindahan elektron ini menghasilkan ion klorida menjadi stabil karena memiliki oktet seperti argon dan ion natrium juga stabil seperti neon.