Featured Post

Geometri Molekul


Geometri Molekul
Geometri Molekul


Geometri molekul adalah susunan tiga dimensi dari atom-atom dalam suatu molekul. Geometri molekul mempengaruhi sifat-sifat kimia dan fisiknya, seperti titik leleh, titik didih, kerapatan dan jenis reaksi yang dialaminya. Secara umum, panjang ikatan dan sudut ikatan harus ditentukan lewat percobaan. Tetapi, terdapat cara sederhana yang memungkinkan kita untuk meramalkan geometri molekul atau ion dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi jika kita mengetahui jumlah elektron di sekitar atom pusat dalam struktur Lewisnya. 

Dasar pendekatan ini adalah asumsi bahwa pasangan elektron di kulit valensi suatu atom saling bertolakan satu sama lain. Kulit valensi (valence shell) adalah kulit terluar yang ditempati elektron dalam suatu atom yang biasanya terlibat dalam ikatan. Dalam ikatan kovalen, sepasang elektron yang sering disebut pasangan ikatan, berperan dalam mengikat dua atom. Tetapi, dalam molekul poliatomik, dimana terdapat dua atau lebih ikatan antara atom pusat dan atom sekitarnya, tolak menolak antara elektron-elektron dalam pasangan ikatan yang berbeda menyebabkan pasangan itu berada sejauh mungkin satu sama lain. Bentuk yang dipilih suatu molekul meminimalkan tolakan. 

Pendekatan untuk kajian bentuk molekul ini disebut model tolakan pasangan-elektron kulit-valensi (TPEKV) (valence-shell electron-pair repulsion, VSEPR), karena pendekatan menjelaskan Susunan geometrik dari pasangan elektron di sekitar atom pusat, sebagai akibat tola-menolak antara pasangan elektron

Dua aturan umum dalam model TPEKV:

1. Dalam kaitannya dengan tolak-menolak pasangan elektron, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga dapat diperlakukan seperti ikatan tunggal. Pendekatan ini sesuai untuk tujuan kualitatif. Tetapi, kita harus menyadari bahwa dalam kenyataannya ikatan rangkap dua/rangkap tiga "lebih besar" dibanding ikatan tunggal, karena kerapatan yang lebih tinggi dari ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga di antara dua atom, akan membutuhkan ruang yang lebih besar.

2. Jika suatu molekul memiliki dua atau lebih struktur resonansi, kita dapat menerapkan model TPEKV pada setiap struktur tersebut. Muatan formal biasanya tidak ditunjukkan.

Dengan model ini, kita dapat meramalkan bentuk molekul (dan ion) secara sistematis.

Untuk tujuan ini, molekul-molekul dibagi kedalam dua golongan, berdasarkan pada apakah atom pusatnya mengandung pasangan elektron bebas atau tidak.